JEJAK KENGANGAN PERIHAL HUJAN
Masih tentang hujan yang datang di hari dan pekan yang
terahir di bulan ini meninggalkan
genangan air di sepanjang jalan yang dulu pernah kita lalui.
Hujan selalu menghadirkan
cerita yang berbeda saat datang, datang membawa kebahagiaan datang membawa kisah
dan datang membawa kenangan.
Sekarang jalan itu sudah
berbeda, begitu kita juga kita sudah
berbeda. Kita tidak lagi melempar senyum,
kita tidak lagi mempermainkan kaki kita di bawah meja lagi,
mempermainkannya dengan hati bahagia dengan senyum yang malu-malu yang hanya kita yang tau di
keramaian orang banyak, ya hanya kita yang tau.
Masih tentang hujan yang
datang di hari dan pekan yang terahir di bulan ini, sekarang meja itu sudah
berubah posisinya. Begitu juga kita yang
telah berubah .Meja itu sekarang terletak terongkok sendiri diantara dinding
tembok yang tidak seperti dulu yang ditumpuk saling berdekatan saling menyatu
di tengah ruangan sehingga kita bisa tersenyum malu-malu karena hanya kita yang
tau kakimu menghampiri kakiku di keramaian banyak orang dan banyak nya meja
yang ditumpuk sehingga kita leluasa bermain.
Masih tentang hujan yang
datang di hari dan pekan yang terahir di bulan ini yang membawa kenangan.
Kenangan ya tetap kenangan ,
jadilah kenangan untuk ku seperti hujan yang tidak akan pernah berhenti turun
kapan saja dan di mana saja.
Berdamai dengan waktu,
berdamai dengan hati, berdamai dengan kenangan, berdamai dengan hujan, dan perihal terahir
menikmati guyuran hujan yang turun, Masih berdamai dengan genanagan air yang tersisa
dengan permainan yang menggembirakan hati berdamai dengan hujan tak selamanya hujan membawa badai.
Masih tentang hujan yang
datang di hari dan pekan yang terahir di bualan ini, tentang berdamai dengan
waktU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar